Titik Terbaik Takdir Part 12

 


Karya: Nida


Azka keluar dari mobil Rolls-Royce hitamnya, di ikuti oleh Alan, Galang, Zany dan Kenzo dari dalam. Kedatangan mereka tentunya menjadi pusat perhatian warga sekolah, bahkan seluruh para siswi Angkasa berteriak histeris saat melihat Azka yang tampannya bak dewa.


Bisikan tentang Azka pun tidak ia hiraukan, Azka dan teman-temannya hanya melangkah terus menuju kelas mereka, hal itu sudah terbiasa mereka hadapi setiap harinya.


Lalu tiba-tiba seorang siswi lancang memberhentikan langkah mereka, siswi itu memberikan hadiah kepada Azka.


"Kak, aku ada sedikit hadiah untuk kakak, tolong terima ya," ucapnya.


Azka hanya terdiam, membuat siswi itu tertunduk sedih.


"Ah, makasih banyak loh! Hadiah lo gue terima, tapi lain kali jangan gini lagi ya cantik, nanti lo mau di terkam sama Azka?" ucap Galang mengambil hadiah dari siswi itu.


"N-nggak. Jangan lupa di makan ya kak Galang!" ucap siswi itu lalu segera pergi.


"Heh bro, kayaknya nih sekolah rame bener? Kita kayak pusat perhatian banget," ucap Zany.


"Biasanya juga gitu," sahut Galang.


"Gue tau apa penyebabnya," ucap Alan tiba-tiba. Ia memperlihatkan akun Warga Angkasa kepada teman-temannya. 


"Hari ini Azka trending topik di akun Warga Angkasa gara-gara insiden kemarin dia nolongin Hawa saat dia di bully sama geng Shelin," ucap Alan.


Warga Angkasa

Azka sang ketu, Beby, Feli, Galang........


Beby

Gila! Cewek sok alim itu emang centil banget, bisa-bisanya Azka sekarang bisa luluh sama dia!


Feli

Azka suka sama cewek hijab itu gak si?


Nadia

Aaaaah, gue nggak terima kalau Kak Azka gue di rebut sama cewek hijab itu!


Vannya

Lagian kan si Azka udah punya pacar, sebentar lagi pacarnya balik dari Amerika habis tuh cewek hijab.


"Ngeri, omongan cewek sekarang ye," ucap Galang.


"Nggak ada support girls, banget. Padahal si Hawa spek Bidadari," ucap Zany.


"Nggak usah di baca coment mereka, yang ada bikin mumet," ucap Kenzo tiba-tiba.


Galang merangkul Kenzo. "Akhirnya lo mau ngomong juga! Dari kemarin lo nggak mau ngomong pisan, udah kayak puasa ngomong aja lo!" ucap Galang.


"Gue males ngomong sama lo yang otaknya gak sejajar sama gue," ucap Kenzo.


"Ck, ck! Kalau lo bukan sahabat gue, pala lo udah gue pentungin, Ken!" ucap Galang. 


"Argh, sakit bego!" Ringis Galang tiba-tiba saat seseorang tiba-tiba menjewer telinganya.


"Apa kamu bilang? Bego? Kamu ngatain aku bego?!" ucap Violet, gadis itulah yang telah menjewer telinga Galang.


"Eh, Beb. Kamu ngapain kesini?" tanya Galang.


"Apa di tangan kamu itu? Hadiah dari siapa itu?!" tanya Violet.


Azka memutar bola matanya malas. "Kita cabut, biarin anak cebong nyelesain masalahnya," ucap Azka.


"Eh, Ka! Tungguin gue dong!" Teriak Galang namun lagi-lagi telinganya dijewer oleh Violet, membuat ia meringis kesakitan. Ketahuilah, sekuat-kuatnya tenaga Galang jika menghadapi musuh namun jika sudah berhadapan dengan Violet, kekasihnya maka ia akan sangat lemah.


•••


Azka masuk kedalam kelasnya, pandangan matanya tertuju kepada Hawa yang sedang duduk di kursinya sembari membaca buku pelajarannya. Langkah Azka mendekati Hawa, entah kenapa ia hanya ingin memastikan jika gadis itu baik-baik saja.


Azka merampas buku yang di baca oleh Hawa membuat gadis itu menatap Azka dengan tatapan tak suka.


"Biasakan jadi orang itu jangan jahil," ucapnya.


Azka terkekeh geli mendengarnya. "Oke, oke, nih buku lo," ucapnya sembari memberikan kembali buku itu kepada Hawa. "Gue kesini cuman mastiin lo baik-baik aja kan?" tanya Azka.


Hawa mengangguk singkat. "Makasih sudah mau menolong aku pada saat itu," ucap Hawa.


"Yaiyalah, lo harus terimakasih. Kalau nggak ada gue lo pasti udah kayak adonan kue," ucap Azka.


Kriiing!


Bel masuk telah berbunyi, Azka pun segera duduk di kursinya, lalu beberapa detik kemudian Bu Sonia pun datang dengan gadis cantik di belakangnya. Surai hitam panjangnya berterbangan saat angin menerpanya. Semua warga kelas menatap takjub kearah siswi itu, setelah 6 bulan lamanya akhirnya dia kembali.


"Anak-anak, ini adalah Gabby Laurin, setelah 6 bulan lamanya ia melakukan pertukaran pelajar di Amerika akhirnya Gabby kembali ke sini, di SMA Angkasa. Mohon kalian berperilaku baik dengan Gabby ya," ucap Bu Sonia.


"Gabby silakan kamu duduk di meja belajar kamu," ucap Bu Sonia.


"Baik Bu."


Gabby berjalan dengan tegap menuju kursi kosong yang terdapat di depan Azka, yang memang kursi itu adalah miliknya.


Gabby tersenyum manis kearah Azka, sebelum duduk ia membisikkan sesuatu tepat di samping telinga Azka.


"Aku belum terlambat kan?" Bisiknya, lalu segera duduk di kursinya.


•••


"Gila, gila! Gue sampe kaget kalau Gabby udah pulang dari Amerika!" ucap Zany saat ini mereka sedang berada di ruangan basket.


"Gimana nih, Ka? Kayaknya si Gabby masih cinta mati sama lo," ucap Alan.


"Cinta segitiga," ucap Kenzo, membuat semua mata tertuju kepada pemuda itu.


"Maksud lo? Nggak mungkin si Hawa entar suka sama si Azka. Hawa itu spek Bidadari Surga yang Masya Allah lah si Azka spek neraka jahanam yang astagfirullah!" Cerocos Galang tanpa tahu jika Azka sedang menatap tajam kearahnya.


"Liat aja nanti. Gue yakin Azka mulai tertarik sama Hawa. Dan saat ini Azka selalu dilibatkan dengan Hawa, yakin nggak akan ada cinta didalamnya?" ucap Kenzo. "Cinta berawal dari kata benci," lanjutnya.


"Gila! Lo sekarang udah kayak pakar cinta, Ken!" ucap Galang.


"Ka, boleh bicara sebentar?" ucap Gabby tiba-tiba.


"Mau apa lo?" tanya Azka.


"Bisa kita bicara empat mata di luar?" tanya Gabby, tanpa menjawab pertanyaan Gabby, Azka segera keluar dari ruangan itu, membuat Gabby mengikutinya dari belakang.


"Ada apa?" tanya Azka.


Gabby tersenyum. "Aku senang bisa bertemu dengan kamu kembali," ucap Gabby. Gadis itu meraih tangan Azka.


"Perasaan aku ke kamu masih sama, Ka. Nggak ada yang berubah, tolong lupakan kejadian itu, aku menyesal," lirih Gabby.


Azka melepaskannya tangan Gabby. "Lo salah besar, Gab. Gue udah lupain kejadian itu semua, dan satu lagi gue dari dulu nggak pernah anggap lo lebih dari teman. Mungkin hanya lo yang menganggap gue lebih," ucap Azka yang berhasil menusuk hati Gabby.


Pandangan Azka bertemu dengan Hawa yang saat ini sedang berjalan bersama Arsya. Sesaat pandangan mereka bertemu sampai Hawa segera mengalihkan pandangannya.


"Hawa!" Teriak Azka, membuat Hawa terhenti.


"Lo mau latihan olimpiade kan?" tanya Azka yang di balas anggukan kepala oleh Hawa.


"Gue ikut!" ucapnya.


"Kamu mau kemana, Ka?" tanya Gabby.


"Lo nggak denger kalau gue mau ikut Hawa buat latihan olimpiade?" ucap Azka lalu segera berlari menuju Hawa meninggalkan Gabby dengan lukanya.

Posting Komentar

0 Komentar