Peran Pelajar Persis Bagi Keberlangsungan Dakwah Persis

Gambar: Profim

Karya: Resa Tri Septiani (PPI 94 Pakenjeng)

Peran pelajar persis bagi keberlangsungan dakwah persis Itu sangat berati dan sangat penting bagi kita yaitu seorang kader persis, tidak hanya orang yang duduk di bangku sekolah untuk menimba ilmu, ataupun hanya ingin mendapatkan nilai raport, dan ada juga sebagian yang mendapatkan ranking, kita akan mencari peran pelajar persis khususnya di kalangan pelajar dan di lakukan di lingkungan² sosial, ada 4 hal yang berkaitan dengan Peran pelajar persis bagi keberlangsungan dakwah persis, yaitu :

1.Internalisasi

Internalisasi merupakan suatu penghayatan terhadap suatu ajaran ataupun bisa dikatakan penghayatan terhadap suatu doktrin atau nilai sehinga menjadi nilai atau kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai tersebut akan di wujudkan atau bisa kita wujudkan dalam bentuk perilaku dan sikap, proses ini merupakan proses pertama, dimana para pelajar khusus nya, mulai diisi kapasitas mental dan otak dengan pendidikan-pendidikan yang ada,khususnya pendidikan yg berlangsung di lembaga-lembaga persatuan Islam ialah proses pertama yang mungkin telah kita lalui atau yang sedang kita lalui dimana kita mendapatkan berbagai macam ilmu, pengetahuan atau berbagai macam wawasan yang nantinya menjadi suatu keyakinan bagi kita bahwa apa yang disampaikan itu bisa jadi benar bisa jadi salah, dan juga apa yang disampaikan dalam pendidikan itu bisa membuat kita sadar, bahwasannya betapa pentingnya pendidikan, betapa pentingnya ilmu, dan betapa pentingnya kita bisa mengamalkan ilmu yang disampaikan tersebut.

2. Transformasi

Transformasi ini adalah suatu proses perubahan secara berangsur, artinya secara bertahap , ketika kita mendapatkan suatu ilmu atau wawasan kemudian kita mencoba untuk menghayati, mendalami apa yang sudah disampaikan secara berangsur dan nantinya akan terjadi proses perubahan yang memang itu diwujudkan dalam bentuk tingkah laku atau perilaku dan sikap sehingga sampai pada tahap ultiment (Tahap puncak).

Kemudian, perubahan respon internal maupun eksternal atau bentuk yang sudah dikenal dengan proses penggandaan atau secara melipat ganda artinya perubahan yang dilakukan itu melalui respon kita terhadap segala sesuatu, ketika kita merespon suatu penghayatan,ajaran ataupun Doktrin, dari nilai tersebut kita merespon misalkan dari unsur eksternal , kita mendapatkan ilmu dari orang lain kemudian kita merespon dan hasil dari respon tersebut akan terjadi perubahan dari dalam diri kita. Kemudian, respon internal artinya kesiapan kita dalam menerima apa yang disampaikan di awal atau apa yang kita hayati, apakah kita menerima atau tidak, jika posisi kita tidak menerima maka respon yang akan muncul sama berubahnya itu bukan mengacu kepada apa yang kita ajarkan , maka untuk sampai pada proses transformasi ini kita perlu adanya keterbukaan dari dalam diri kita, jiwa kita, ataupun aspek yang terlibat dalam hal itu, sperti misalkan teks akademik yang akan mendapatkan murid, kemudian lingkungan sosial pun harus mendukung karena kita ingin merubah ajaran tersebut dalam perilaku dan sikap kita.

3. Transmisi

Transmisi bisa dikatakan sebagai suatu pengiriman, penularan atau pemindahan, kalau di analogikan kepada sebuah kendaraan misalnya mobil, kalau di mobil transmisi itu contohnya ada gigi 1 , gigi 2 , gigi 3,4 atau 5 . Dan itu mempunyai kinerja masing-masing, lalu apa kepentingan transmisi ini? Contonya Kalau di mobil itu transmisi ini bertujuan untuk memindahkan atau meneruskan tenaga dari mesin, artinya kalau gigi 1 digunakan di jalan yang naik maka dijalan yang lurus kita harus memindahkan tenaga supaya laju nya menjadi kencang, begitu pun di dalam proses kita menemukan atau mencari peran kita selaku pelajar kita sudah diisi kemudian kita sudah mentransformasi atau merubah diri kita yang berkenaan tentang apa yang diisikan kepada kita, maka transmisi ini ialah penularan, bagaimana kita bisa membuat suatu hal yang memang itu menjadi tenaga bagi kita, dan menjadi tenaga bagi orang lain, bukan hanya untuk diri sendiri tapi kita bisa mencoba untuk menularkan kapasitas apa yang kita punya, kita mencoba untuk berbagi tenaga kepada orang lain supaya orang lain pun menjadi kuat, begitu pun dengan pelajar persis dalam keberlangsungan dakwah persis bahwasanya kalau misalkan kita kaitkan dengan hal tadi, bahwasannya pemindahan tersebut dilakukan bukan hanya oleh kita tapi juga di lakukan oleh orang yang memang terlibat, kemudian orang-orang yang dianggap bisa oleh kita, Orang-orang yang mampu untuk memberikan suatu wawasan kepada kita, nah disana ada pengiriman bahwa kekuatan kita harus lebih kuat , keberlangsungan dakwah nya harus kuat, maka kita perlu melibatkan misalkan pelajar persis dan hal sebagainya untuk keberlangsungan dakwah persis.

4. Defusi

Defusi artinya Proses penyebaran suatu ide, gagasan, budaya, teknologi dari satu pihak ke pihak yang lain, disini yang menjadi suatu titik temu dimana kita bisa menemukan dimana bahwa peran kita sebagai seorang pelajar persis bukan hanya sebagai peran dibangku sekolah atau di pesantren tetapi kita bisa melanjutkan apa yang memang itu menjadi tugas kita di mata masyarakat secara umum atau untuk keberlangsungan dakwah persis karena memang mau tidak mau seiring berjalannya waktu, perkembangan zama , proses dakwah pun tidak selalu monolog (cukup dalam satu metode atau dalam satu caraatau satu sistem) karena perubahan waktu kemudian perubahan zaman, perubahan iklim sosial , kemudian adanya perkembangan teknologi itu membuat kita harus terus berfikir, bertransformasi harus merubah hal hal yang bisa kita lakukan dalam keberlangsungan dakwah persis.

Maka, dari ke empat hal ini dapat diambil sesuatu hal yang memang itu menjadi urgent (penting) atau mengambil suatu titik temu bahwa ketika kita belajar di lembaga luar pendidikan persis kita akan menemukan fungsi yang lain, kita akan mendapatkan suatu tugas yang memang tugas itu tidak akan diberikan kepada orang lain misalkan tugas kita untuk melanjutkan yang sudah kita terima, dan hal yang memang sudah kita buka kan untuk segala aspek dan kita menemukan peran kita sebagai pelajar persis, maka disanalah Titik point ketika memang kita ingin mencari atau menemukan peran pelajar persis dengan cara internalisasi, transformasi,transmisi, dan defusi, yaitu hal yang memang harus dipahami.

Perlu kita ketahui bahwa di pendidikan persis kurang lebih setiap tahunnya itu terus bertambah, yaitu 6.000 kader persis di semua pesantren keluar, ketika kita menemukan di lapangan hanya segelintir orang yang memang bisa melanjutkan estafeta dakwah di persatuan Islam, hanya segelintir orang yang memang berperan aktif dalam keberlangsungan dakwah persis, lalu apakah ini menjadi permasalahan atau menjadi hal yang biasa? Ketika kita memandang itu sebagai hal yang keliru atau hal yang salah, maka kita harus meluruskan bahwasanya seseorang yang belajar di lembaga pendidikan persis itu bukan hanya untuk menjadi orang yang cerdas, orang yang mengetahui bab bab keilmuan atau teori-teori keilmuan, tapi di sisi lain kita punya tugas yang lebih penting, misalkan bagaimana kita bisa Seperti misalkan bagaimana kita bisa mengabdi di masyarakat, lingkungan sosial karena memang terkadang orang-orang berbicara yang menjadi problem tentang apa yang ada saat ini, misalkan di sekian banyak santri persis yang keluar tapi tidak terpakai ilmu nya di mata masyarakat, lalu apa sih yang melatarbelakangi hal itu? Apakah masalah ini antara bisa dan tidak bisa , apakah siap dan tidak siap, apakah kementalan atau bukan kementalan, maka kita harus menemukan permasalahan-permasalahan seperti itu sehingga peran pelajar persis dalam keberlangsungan dakwah persis menjadi menjurus, karena kalau berbicara struktural , berati pelajar persis itu pewaris keberlangsungan dakwah di persis artinya disana ada proses kaderisasi, maka untuk ruang lingkup yang lebih luas, bagaimana kita bisa menyalurkan, menyebarkan atau menularkan dakwah, jika diibaratkan virus corona dari satu orang menjadi menyebar ke puluhan, ratusan, ribuan dsb. Maka kita pun berdakwah harus seperti itu, satu orang yang kita ketahui , minimal orang-orang yang ada di ruang lingkup kita jadi tau, disana kita bisa menemukan peran pelajar persis, artinya bukan sebagai kelompok atau gerakan alternatif tapi harus dijadikan kelompok solutif , dimana itu bisa menjadi pemecah permasalahan-permasalahan yang memang itu timbul di lingkungan terdekat kita, ataupun masyarakat dan ruang lingkup yang lebih luas.

Yang kita perlukan hanya dua, yaitu kita memerlukan spirit molektikal artinya memerlukan perjuangan yang sama-sama berjuang dan yang kedua kita harus memiliki tujuan dan kesepakatan yang sama. Hal yang perlu kita ketahui bahwasanya dakwah bukan hanya kita bisa menyampaikan di dalam ruang lingkup tabligh, tapi kita harus bisa mengaplikasikan dengan berbagai skema yang ada di dalam lingkungan masyarakat dalam keberlangsungan dakwah persis.

Jadi menemukan peran seorang pelajar , khususnya pelajar persis itu bukanlah hal yang mudah, karena memang ada proses yang sangat perlu untuk nantinya menyadarkan kita, bahwasanya pelajar itu harus A B C atau D dan seterusnya.

Maka dari itu mari kita sama-sama terus memperbaiki diri, memperbaiki apa yang menjadi keliru di dalam ruang lingkup masyarakat kita, kemudian kita memperbaiki apa yang memang itu menjadi keliru di ruang lingkup jam'iyyah kita, kita perbaiki dan coba kita kembangkan ke hal hal yang memang positif, ketika kita bisa menjawab segala macam problematika, maka kita bisa menjadi orang yang bisa menjadi insan kamil (kalau bahasanya orang tasawuf) dimana adanya keselarasan antara pola fikir dan pola dzikir artinya adanya keselarasan antara fikiran dan juga hati jika ingin menimbulkan suatu sosok insan kamil, salah satunya cara kita untuk menyokong (mendukung) hal tersebut dengan cara pendidikan, mencari ilmu dan wawasan, mencari pengetahuan apa yang memang menjadi hal hal yang baik, apa yang menjadi hal hal yang buruk dan harus dihindari. Maka in syaa Allah lingkungan kita akan berangsur jadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Tadi sudah dijelaskan secara jelas 4 hal yang berkaitan dengan bagaimana Peran pelajar persis bagi keberlangsungan dakwah persis, 4 hal itu adalah proses seseorang melanjutkan estafeta perjuangan.

Berbicara tentang peran, maka kita berbicara bagaimana? dan untuk apa? tapi disini sudah jelas tujuannya yaitu untuk keberlangsungan dakwah persis, maka yang dibahas disini ialah Bagaimana? Yaitu, bagaimana kita berperan demi keberlangsungan dakwah persis, maka berbicara tentang peran, juga tidak lupa kita berbicara mengenai akarnya seperti apa.

Berbicara tentang pelajar, pelajar itu ialah anggota masyarakat yang berusaha untuk mengembangkan diri atau mengembangkan potensi nya dalam sebuah ruang formal ataupun non formal, kita sudah sering mendengar tentang perbedaan antara pelajar dan siswa yang hanya sebatas istilah, kalau siswa itu terikat oleh struktur atau administratif, kalau pelajar mereka bebas, mempunyai ruang formal maupun non formal, dan pelajar pun merupakan lapisan istimewa. Kenapa disebut dengan lapisan istimewa?? Karena memiliki fungsi yang sangat strategis, 3 fungsi pelajar.

1. Untuk menyampaikan kebenaran.

2. Sebagai agen perubahan.

3. Regenerasi penerus masa depan.

Kenapa demikian? Karena pelajar itu sangat kental dengan intelektual nya, semangat, juga militansi yang memang sangat luar biasa yang dimiliki oleh seorang pelajar, makannya memiliki tiga fungsi strategis.

Yang pertama Berbicara tentang Hak dan Kewajiban Pelajar.

Hak seorang pelajar yaitu diberi pengetahuan, diberi ruang untuk mengembangkan potensi dan diberi kesempatan dst, Intinya hak pelajar itu diberi.

Kemudian Kewajiban pelajar ialah belajar, belajar menimba ilmu, belajar dari pengalaman, dan belajar dari segalanya untuk mengembangkan potensi dari pelajar itu sendiri.

Seorang pelajar yang ideal itu ketika sadar atas hak dan tanggung jawabnya harus seperti apa, adapun ada seorang pelajar yang mengambil kompentisi akademik seperti mengambil bidang A,B atau sebagai nya itu hanya sebatas komplementer, karena pada dasarnya orang itu memiliki fitrah yang sama, yakni fitrah untuk berkemajuan, maka berkemajuan ini harus dijadikan sebagai potensi dasar yang mana nantinya pelajar dimanapun mencari ilmu dan apapun yang dicari maka seorang pelajar akan kembali kepada kompetensi dasarnya sebagai duta islam, maka sejauh apapun atau mau setinggi apapun gelarnya, ia tetap akan kembali dipanggil oleh islam untuk berkiprah, begitu pun sebagai pelajar persis yang hidup di jam'iyyah persis, sejauh manapun kita mencari ilmu, sejauh manapun kita berkembang, setinggi apapun gelar kita nantinya, tetap kita akan kembali berkiprah lagi pada jam'iyyah, maka dikerucutkan dari penjelasan yang tadi dari yang awal sampai yang akhir, peran pelajar yang paling penting ialah membangkitkan kesadaran, terutama santri persis yang setiap tahunnya mengeluarkan alumni sebanyak 6.000-7.000 , tapi tidak sesuai dengan fakta dilapangan, misalkan yang masuk organisasi di pemuda cuman beberapa persen, yang gabung dari 100 orang, misalkan hanyalah 10 sampai 20 orang yang bergabung.

Sedikit mengulas, Dulu lahirnya IPP dan IPPI lahir dari kegelisahan al-ustadz shidiq amin allahhuyarham, dan ini hasil diskusi bersama ketua umum HIMA pada tahun 2008 , mereka berbincang sedikit tentang keadaan jam'iyyah persatuan islam dan sebagainya, ustadz shidiq amin merasa khawatir karena pada tahun 2008 setiap pesantren mengeluarkan 4.000 santri, tapi fakta dilapangan tidak berbanding dengan angka yang dikeluarkan dari pesantren, maka kader persis ini menjadi sasaran empuk bagi organisasi-organisasi lain, kenapa? Karena terkenal kader persis itu dengan milintasi, loyalitas, dan kualitas nya yang luar biasa, makannya banyak yang narik, dari kekhawatiran itu perlu adanya wadah yang mengikat, makannya lahirlah ikatan pelajar persis dan ikatan pelajar persis putri, maka bisa disimpulkan bahwa kesadaran dari setiap santri itu kurang, justru kesadaran ini berperan besar dalam keberlangsungan dakwah persis, santri santri yang banyak itu sudah hilang kesadaran dan ada yang tidak ingin kembali,maka banyak fakta di lapangan yang dari RA sampai Muallimin di didik di persis, tapi ketika kuliah di Universitas yang ternama , yang luar biasa dengan pangkatnya dan sebagainya, sehingga haruslah dipupuk kesadaran nya, peran kita sebagai santri persis harus banyak memupuk kesadaran terhadap diri kita sendiri dan terhadap orang lain.

Kita berbicara tentang keberlangsungan dakwah persis, maka kita berbicara kaderisasi dan regenerasi, kedua hal itu merupakan kedua hal yang tidak bisa dipisahkan karena sangat penting dalam keberlangsungan organisasi , dan kaderisasi ini sebagai tonggak dalam sebuah organisasi untuk bertransformasi dakwah, pendidikan juga ideologi, ketika berbicara tentang kaderisasi, maka kita berbicara tentang proses yang sangat panjang, ada istilah "mengkader itu tidak bisa dadakan" Itu sangat betul karena proses pengkaderan itu proses yang sangat panjang, maka pengkaderan disana sebagai bentuk awal, untuk memberikan bekal. Pengkaderan ini mencakup secara keseluruhan, baik intelektual, milintansi, loyalitas, dsb. Lalu bagaimana? Jika seseorang sudah tidak bersemangat dan tidak mau lagi di organisasi atau Futur hati nya, makaaa...yang menyebabkan nya dan Yang harus ditanyakan ada 3 hal.

1. Diri sendiri (misalkan ada masalah di diri pribadi nya)

2. Orang lain ( misalnya ada masalah dan hambatan dengan teman atau niat dia gabung ke organisasi untuk lawan jenis dan sebagainya).

3. Apa yang menjadi harapan dia di dalam organisasi itu tidak ada.

Maka, rantai kaderisasi ini harus kita jaga karena jika kita memutuskannya maka sangat banyak kebaikan yang kita putuskan. Dan kaderisasi merupakan inti dari organisasi, karena tanpa kaderisasi organisasi akan mati, dan kaderisasi itu untuk menyiapkan calon-calon sebagai penerus dan sebagai tongkat estafeta perjuangan keberlangsungan dakwah, Kader ialah orang yang disiapkan untuk dimatangkan dari segi keilmuan, kemampuan, keterampilan, keloyalan.

Jika seseorang sudah di kader atau sedang mengkader maka kita yang menjadi tujuan atau titik fokus itu ada 4 tujuan :

1. Kemantapan Ilmu

2. Penguatan Mental

3. Kekuatan fisik

4. Kualitas dan kuantitas

Dari ke empat hal ini jika sudah ada di kader persis, maka nanti akan terlahir kader yang loyalitas, berkualitas dan militansi. Kita sebagai santri persis harus tau bagaimana untuk keberlangsungan dakwah itu mau mengkader dan di kader.

Ketika 4 unsur sudah dimiliki maka akan tercetak generasi yang memiliki kesempurnaan dalam akal dan rohani juga dapat mengimplementasikan dalam tindakan yang sifatnya loyalitas dan milintasi, jika melihat label dari jam'iyyah kita pergerakan nya bertitik tolak pada dakwah, maka kita tidak akan terlepas dari organisasi. Karena tanpa adanya kaderisasi organisasi akan mati.

" Kader itu adalah rahasia kehidupan sebagai umat, umat adalah sejarah kader yang militan dan memiliki kekuatan jiwa dan kehendak, sesungguhnya kuat lemahnya suatu umat di ukur dari sejauh mana kesuburan umat tersebut dalam menghasilkan kader-kader yang memiliki sifat pengkaderan" Hasan Al-Banna

Bung Hatta pun pernah mengatakan " Kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit, untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam ".

Jadi , yang pertama itu kita sebagai pelajar harus sadar terhadap status kita ini, kita ini berstatus sebagai santri, kita sering di ibaratkan memakai baju putih yang tidak bisa duduk dimana saja artinya ada banyak hal yang harus dijaga, maka jadilah pelajar yang sadar akan segala hal. Kemudian yang kedua, kaderisasi itu merupakan ranta-rantai kebaikan yang harus terus dijaga, ketika kita memutuskan banyak ranta-rantai kebaikan karena kaderisasi ini kita dapat menerbarkan kebaikan kepada yang lain, bisa memberikan manfaat dan memberikan, mendedikasikan, menyumbangkan, mewakafkan diri. Maka kaderisasi ini merupakan jalan kebaikan terbanyak, karena kaderisasi ini melibatkan banyak elemen yang bisa membuka tali silaturahmi dan memberika hal yang bermanfaat. Maka, rantai kaderisasi ini harus kita jaga karena jika kita memutuskannya maka sangat banyak kebaikan yang kita putuskan salah satunya untuk keberlangsungan dakwah persatuan islam.

Narasumber: Rifqi Rifyal Rizaldi (Ketua PP IPP), Lutfi Anbar Fauziah (Ketua PP IPPi)

Posting Komentar

0 Komentar