Keadaan kelompok islami sa'at ini

 


Karya: Syarif Hidayat

Banyak kelompok yang menggunakan kalimat islam dalam penamaan nya tapi jauh dari nilai islam, bahkan hal-hal mendasar yang seharusnya mereka amalkan pun tidak mereka lakukan, seolah mereka tidak tau atau bahkan memang tidak tahu akibat di butakan oleh salah satu godaan terbesar ( harta, tahta, wanita) di dalam kehidupan ini, mereka seolah lupa bahwa tidak ada yang mereka miliki karena semua milik allah SWT (sebagai pemilik sejati segala sesuatu) mereka diberikan amanah fisik dan non fisik yang kedua nya bukan milik mereka tetapi mereka seperti mengganggap itu adalah milik mereka. Tubuh, akal, ilmu pengetahuan, harta, anak keturunan apakah itu milik mereka? Mereka diberi "titipan" Oleh sang Maha pemilik karena itu seharusnya mereka tidak boleh menggunakan apa yang dititipkan nya itu dengan sekehendak hatinya, tapi ini bukan hanya persoalan titipan fisik yang sebelumnya di sebutkan diatas, melainkan titipan non fisik lah yang ditekankan disini, karena berkaitan dengan kelompok-kelompok yang notabene nya mengaku sebagai penggerak kemaslahatan islam tapi ketika diberi "titipan" Jabatan mereka menyerahkan nya hanya kepada kelompok mereka, jika orang tersebut dapat dikatakan sebagai ahli nya dalam jabatan tersebut silahkan berikan amanat tersebut tapi apabila mereka bukan ahli nya bukan kah allah dan Rasul-Nya telah memperingatkan hal ini? Dalam Q.S AN-NISA (4) :58

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا


Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.


Dan dalam sabda nabi :

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ


Dari Abu Hurairah radhilayyahu'anhu mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; bagaimana maksud amanat disia-siakan? Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR. Bukhari No. 6015)


Inilah prinsip profesionalisme dalam islam yang seharusnya para kelompok itu amalkan, apabila mereka memang tidak memiliki orang yang profesional dalam bidang tertentu kenapa tidak berikan kepada orang yang lebih bisa memangku nya? Ingatlah segalanya hanya titipan, lakukan lah yang terbaik demi kemaslahatan bersama bukan demi kemaslahatan kelompok. 

Wallahu a'lam

Posting Komentar

0 Komentar