Manusia harus tunduk dan ta'at kepada aturan Allah SWT

 


Oleh: Muhamad Kholid Fauzan


Setiap manusia harus mengakui, harus sadar bahwa dirinya dan segala yang ada disekitarnya dan jagat raya yang begitu luas dan indahnya itu ada yang menciptakannya yaitu Allah Swt, bukan ada dengan sendirinya. Akal manusia pun tidak akan menerima, apabila ada suatu barang tapi tidak ada yang membuatnya.                

   Untuk terciptanya ketertiban, keamanan, keselamatan dan kebahagiaan hidup manusia, Allah membuat aturan-aturan yang diturunkan menggunakan perantara para Utusan-Nya yang harus ditaati oleh setiap manusia, serta tidak ada hak bagi manusia untuk memilah memilih dalam urusannya. Difahami atau tidak, tetap harus ditaati. Karena semua aturan dari Allah itu tidak akan merugikan, memberatkan, dan mencelakakan manusia. Tapi, aturan Allah itu pasti akan menguntungkan, memudahkan, dan membahagiakan kehidupan manusia

وَ مَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍ – أَلْآيَةَ

Artinya : “ Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan “. QS. Al-Hajj, ayat 78 }. 

               Oleh karena itu, Manusia dilarang menjalankan kehidupannya sesuka nafsu dan syahwatnya, tidak peduli kepada aturan Allah.  Cara hidup seperti ini, selain dapat menganggu keamanan dan katentraman orang lain, juga akan mencelakakan dan merugikan dirinya sendiri.  Seperti didalam usaha mencari rupiah yang penting hasil walaupun dari jalan yang diharamkan Allah, bermain judi, apabila menyalurkan  keinginan birahi  kepada pasangan yang belum dinikahi  asal suka sama suka sudah tidak dianggap pelanggaran, tidak malu dan tidak takut; jika menggunakan pakaian tidak merhatikeun aturan Agama Islam  demi mode fashion dan ngetrend; dalam pergaulan tidak memperhatikan batas halal dan haram.  Dalam makan minum tidak peduli dengan hal yang diharamkan, saperti makan daging babi, meminum khamr yang memabukkan. Padahal itu semua pekerjaan nyata-nyata dilarang dan diharamkan oleh  Allah dan Rasul-Na.


  Sudah secepatnya, sudah waktunya kita semua rajin ibadah dan mengingat Allah.                                                            أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ


 Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (Qs. Al Hadid: 16)                       

  Ada suatu nasihat yang sangat berharga dari Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW, yang juga harus dijadikan sebagai nasihat kehidupan untuk kita semua :                          

        يَا مُحَمَدُ ! عِشْ مَا شِئْتَ فَاِنَّكَ مَيِّتٌ وَ احْبُبْ مَا شِئْتَ فَاِنَّكَ مُفَارِقُهُ وَ اعْمَلْ مَا شِئْتَ فَاِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ

Artinya : “ Wahai Muhammad ! Hiduplah sesukamu, tapi engkau akan mati. Cintailah apapun sesukamu, tapi ingat kamu akan berpisah dengan apa yang kamu cintai. Dan beramallah sesukamu, tapi amalan kamu itu suatu hari nanti pasti akan dibalas “. { Nashoihul  `Ibad, halaman 10 }. َ

Posting Komentar

0 Komentar