Karya: Halimah Nurlatifah
Dunia dapat diartikan adalah suatu tempat ita tiggal didalamnya dunia sebagai keseluruhan, sebagai bidang dari segala bidang-bidang lainnya, ia adalah jaringan dari keseluruhan mengenai kehdupan di dunia Kitapun sebagai manusia pasti berfikir kritis. Apa itu berfikir kritis? Sikap berfikir atau tindakan untuk mencari kesalahan ata keburukan orang lain jdi orang yang suka mendebat orang lain itu disrbut orang yang memiliki pemikiran secara kritis. Hal yang seperti itu sangat jelas tidak benar karena berfikir kritis adalah berfkir secara teliti cerdas dan seksama. Tetapi, tidak semua bahwasannya bumi filsafat berfikir cerdas dan seksama karena menurut bambang sugiharto, guru besar filsafat, sekjen international society for universal dialogue (new york), bahwa filsafat adalah ilmu yang mengawang-ngawang, bisa kita artikan mengawang-ngawang itu sendiri artinya terlalu tinggi dan rumit sehingga tidak mudah di cerna kebanyakan orang.
Maka ketika diciptakannya duia, tentu banyak makhluk hidup khususnya manusia yang berada di dunia, ketika di dunia digerakkan oleh kesibukan mencari uang sebanyak-banyaknya dan diramaikan oleh hirukpikuk banyak yang berburu akan kenikmatan, kuliner dan popularitas, jabatan dan kekayaan. Sedangkan. Filsafat tampak sebagai verbalifme kosong, bagaikan daftar menu restourant yang menawarkan tanpa makanannya. Ketika ilmu dan pengetahuan empirik dan teknologi menghasilkan manusia secara mendasar. Maka dalam kehidupan ini filsafat akan terasa sebagai bulanan yang menyembunyikan kekosogannya. Dalam rimba istilah abstrak yang dirumit-rumitkan.
Oleh karenaitu, kitapun sebagai manusia harus mempunyai cara berfikir kesadaran dan tujuan kita untuk melakukan kehidupan di dunia ini, kenapa demikian? Karena disaat kita memiliki cara berfikir kesadaran dan tujuan kita mesti mempunyai kesepakatan karena kita bagian dari dunia ini. Dan pada saat itu juga kitapun akan merasakan tentunya dalam memperhitugkan realitas yang ada di dunia ini.
0 Komentar