Cerpen "Aqilla"

Gambar:Shf

Oleh: Dewi_ayrin


Hayyy perkenalkan nama ku Azka Aqilla Qirani Wajdi aku adalah salah seorang anak perempuan satu-satunya di keluarga.

Aku seorang anak yang berparas pas-pasan,gak cantik dan gak juga jelek, tapi kalo udah make up cantiknya lumayan lah.

Kenapa lumayan? Ya karena make up itu buat mempercantik bukan memperburuk. Di dalam pelajaran aku sangatlah di bawah namun kalo non akademik aku terbilang cukup jago, apa lagi setelah gelar yang kuraih, mau tau gak apa yang ku raih dengan modal kepintaran non akademik?

Aku adalah seorang pengusaha muda dengan produk sebuah kue kering, aku sudah mebuka cabang di setiap daerah bahkan ada yang di Singapura loh.

Hahaha aku sombong dikit boleh lah ya?wkwk, jadi di sini aku mau bercerita tentang diri ku yang dulu sebelum menjadi yang sekarang yang di mana aku merasakan itu....... ahhh langsung aja deh aku mau cerita tapi aku minta tolong jadikan pengalaman ku di jadikan pelajaran dan semangatnya untuk kaliyan yang baca cerita ini ok.

18 tahun bukan lah suatu hal yang tak mudah di lalui oleh seorang anak yang dimana iya merasakan kepahitan dan kejahatan dunia,di usia yang sangatlah muda iya harus melaluinya dengan ketabahan.

"Umi Aqil Rapar,kapan aa akan pulang?"tanya Aqilla kecil.Ya anak kacil yang memanggil sang ibunda adalah Azka Aqilla Qirani Wajdi yang masih kecil sekitar 6 tahun yang merasakan kepahitan dan perihya hidup

Sang umi yang sedang mencuci baju untuk menambahkan penghasilan yang dikatakan jauh layak"sabar nak aa sedang berkerja,Aqilla belajar lah dulu dan selesaikan tugasmu dengan benar ya"tutur sang ibu dengan sabar dan lembut.

Aqilla kecil menarik napas dengan agak kasar perihal ini bukanlah pertama atau dua kaliya iya bertanya dan selalu mendapatkan wajaban yang sama.

Percayalah sekarang cacing yang ada di dalam perut Aqilla sudahlah tak terkondisikan"tapi sampai kapan umi?lihatlah sudah jam 2 dan Aqilla tidak makan dari pagi umi"tunjuk Aqilla sambil melihat ke jam dinding yang ada di rumah ya.

"Sabar ya nak,aa ba-"ucapan umi terpotong ketika mendengar ada yang mengucapkan salam.

"Assalamualaikum Aqilla aa pulang"tutur Sanga aa sembari menenteng kantong plastik yang tersedia 3 bungkus nasi Padang.

"Waalaikumsalam aaaa Aqil Rapar hiks.. hiks"Aqilla berlari ke Sanga aa untuk mengambil makan Yang di pegang.

Sang aa pun merentangkan kedua tangannya untuk memeluk sang adik"ehh suttt jangan nagis kan sekarang udah ada makanan nya"kata Sanga Aa sambil meletakkan satu jari telunjuknya di tengah bibirnya.

Akhirnya Aqilla dan kedua orang yang di sayang dan cinta makan bersama dengan tenang siyapa lagi jika bukan umi dan Aa ya.

Waktu berlalu begitu dengan cepat,tak terasa kini usia Aqilla sudah beranjak jadi seorang remaja yang sangat ramah dan baik iya kini sudah berjalan menginjak 17 tahun sweet seventeen lah kata orang-orang mah tapi Aqilla tidak merayakan hari sweet seventeen layaknya remaja lainya namun iya menjalani dengan bully,bully,bully dan bully semua hari iya lalui dengan bully.

Bagi Aqilla tak ada hari Tampa bully namun dengan bullyan yang selalu di lalu iya tak pernah mematahkan semangat ya untuk meraih cita-cita yang selama ini iya impikan karena iya masih ingat ada dua orang yang hanya bisa mengandalkan diri ya untuk masa tua kelak.

"Eh ada anak misqin ihh mau di apa nihhh?"tanya teman Aqilla yang sangat dan sangat semangat jika perihal mebully Aqilla.

"di banjur ku cai weee meh te di kasih perhatian Mel sama cowok Lo"ujar salah satu dayang-dayang memanasi Amelia agar ingat di mana iya di permalukan oleh Aqilla tiga tahun silam.

Ya sekarang Aqilla sudah menduduki bangku kelas 3 SMA, bangku di mana semua guru mencap gak baik,eh hilab kelas Aqilla memang gak baik dari waktu kelas satu setalah kejadian itu.

Di mana Amelia mebully dan hampir membuat kerusuhan di sekolah karena iya tak tarima di tolak oleh peria idaman cuman karena Aqilla yang pas-pasan,kalo masalah cantik sih masih cantik Amelia,ya jelas cantik orang kaya boss.

Aqilla yang sudah biyasa di bully jadi di posisi dia iya tak takut hanya diam tidak meladeni apa yang di lakukan oleh Amelia, karena apa bila iya ladeni dan membalas apa yang Amelia lakukan iya takut beasiswa kan sayang tinggal dua hari menjelang UN beres dan setalah itu iya akan terbebas dari pembullyan Amelia.

Burrrrr

Akir ya air pun menyiram badan Aqilla dengan angkat dingin untung gak panas kalo iya sudah di pastikan kulit Aqilla akan melepuh.

HAHAHAHA

Tawa Amelia dan dayang-dayang ya, orang sekitar hanya melihat dengan iba tak bisa membantu karena jika mebantu iya kan terkena masalah, Aqilla pun menyelonong pergi ke toilet untung iya mebawa baju ganti,supaya iya bisa mengikuti UN hari ke dua hari ini.

____________

Lagi dan lagi hari berlalu dengan capat hari ini adalah hari di mana iya di yatakan lulus dengan hasil yang tak tarlalu tinggi namun Aqilla bahagia.

Dari detik ini seterusnya iya akan berusaha meraih dan melewati rintangan untuk mengejar cita-cita yang sudah di depan mata dengan semangat yang empat lima iya meraih ya dengan ikhtiar dan doa.

"Aqil sekarang sudah besar ya perasan baru kemaren umi labirin kamu sekarang udah lulus SMA aja,pesan umi raih cita-cita mu dengan semangat supaya merubah generasi keluarga bkita kelak ya"nasehat sang umi pada Aqilla dengan lembut.

"Iya umi, insyaallah Aqilla bakda acara ke lulusan bakal buka tokoh kue dengan modal yang Aqilla dapat dengan kerja dan hadiah perlombaan kue tingkat kota kemaren umi"jelas Aqilla dan umi hanya menguntungkan Alhamdulillah dan berterima pada sang pencipta.

"Abang doa kan semoga sukses di masa akan datang ya aqil"doa sang Ade

"Aamiin bang doa kan saja Aqilla supaya bisa membanggakan keluarga kita"jelas Aqilla.

Bagaimana ceritaku?apa kah kaliyan menemukan sebuah hikmah dan pendidikan yang ada di sana?jika tidak aku akan menjelaskan ya.

jadi mau bagi mana pun keadan kaliyan jangan lah pernah patah semangat jadikan cemoohan orang sebagai motivasi untuk semangat kedepannya agar orang yang kita sayang bangga ke kita.

Bogor, 8 Januari 2021

Posting Komentar

0 Komentar